Salah satu kunci sukses tersebut, menurut johar Arifin (ketua PSSI) di
TV-one 23-09-13 adalah saat seleksi tim U19. Seleksi menggunakan test 3
kriteria pokok, yaitu kemampuan paru-paru pernafasan (di atas angka
50), HB darah yang tinggi (mungkin sekitar 18), dan potensi otot para
pemain. Ketiga kriteria tsb menjadi dasar awal yang kemudian
ditingkatkan melalui latihan.
Demikian juga
cara memilih ayam bangkok calon ayam aduan. Fisik
dan stamina adalah harus mendapat prioritas. Kekuatan fisik ditentukan
oleh tulang dan otot. Stamina ditentukan oleh kemampuan paru2 (misalnya
rongga dada yang luas) atau melalui latihan stamina, dan tingkat HB
darah mungkin cukup ditebak dari warna muka yang merah. Fisik dan
stamina ini untuk antisipasi jangka waktu sabung ayam yang bisa saja
berlangsung panjang hingga 5 ronde. Ayam bangkok yang memiliki fisik
dan stamina yang tangguh, walaupun belum diketahui memiliki teknik dan
pukulan mematikan, setidaknya ayam tersebut sulit dikalahkan.
Cara memilih ayam bangkok ada 2 macam. Pertama memilih calon
bakal ayam aduan. Kedua memilih ayam aduan yang sudah jadi. Bagi yang
ingin praktis, lebih cenderung memilih ayam aduan yang sudah jadi,
artinya ayam bangkok tersebut yang sudah berusia 10-12 bulan lebih dan
sudah pernah di adu di kalangan. Memilih ayam aduan yang sudah jadi
lebih praktis karena permainannya sudah bisa dilihat saat bertarung.
Hanya saja harga ayam aduan yang sudah jadi lebih mahal, apalagi sudah
pernah memenangkan laga.
Postingan kali ini membagi sedikit tips untuk pemula tentang memilih
ayam anakan dan ayam muda luncuran yang belum berani di adu. Untuk
memilih anakan dapat dilihat pada postingan terpisah
CARA MERAWAT AYAM SEJAK MUDA
Memilih calon ayam aduan dari ayam muda gampang-gampang sulit. Bisa
salah pilih atau bisa dapat pilihan yang bagus. Tapi ada untungnya
yaitu bisa mendapatkan harga ayam yang lebih murah. Disamping itu ada
seni dan kepuasan tersendiri bila memilih ayam bangkok sendiri yang
ternyata bagus setelah dewasa dan di adu.
Banyak penggemar ayam bangkok pemula yang memulai hobi ayam bangkok
dengan cara memilih ayam bangkok muda ini. Begitu pula dengan pengemar
ayam bangkok yang sekedar hobi dan hanya untuk abar tarung persahabatan
dengan teman-teman untuk tujuan penyaluran hobi dan pergaulan saja.
Mereka lebih suka memilih ayam anakan atau ayam muda ketimbang ayam
aduan yang sudah jadi.
Ada pula sebagian penggemar ayam bangkok memilih ayam luncuran siap
latih sambil bisnis. Yaitu, memilih ayam luncuran/siap latih, untuk
kemudian dilatih dan disiapkan dalam beberapa bulan. Setelah jadi bisa
dijual dengan harga yang menguntungkan. Yang terakhir ini umumnya para
mantan pemain ayam sabung yang sarat pengalaman dan mereka ini adalah
ahlinya dalam memilih calon ayam aduan.
Agar mudah diingat,
cara memilih calon ayam aduan usia muda
luncuran menggunakan istilah Dilihat Diraba dan Diterawang (3D).
Istilah ini seperti melihat uang asli atau palsu. Uraiannya sebagai
berikut ini.
DILIHAT: Dilihat tampilan umum ayam
- Melihat tampilan fisik dan gerak gerik ayam secara umum tanpa
dipegang. Dari penglihatan tersebut akan tampak postur ayam
bangkok secara umum dan gerakannya saat berjalan. Perhatikan saja
apakah posturnya seimbang dari kepala, badan, hingga kaki, dan tembus
warna paruh dan warna kaki.
- Perhatikan saat ayam berdiri dan saat ayam berjalan, apakah ada yang
mengganjal seperti ayam tampak loyo atau jari dan kaki kurang bagus
atau tidak normal. Jika tidak tertarik lihat ayam yang lain. Tetapi
jika tertarik barulah ayam tersebut dipegang dan diraba.
- Bagi peternak dan pemain ayam yang sangat berpengalaman, mereka
sudah bisa sedikit mendapat gambaran apakah ayam yang dilihat tergolong
bagus atau kurang.
DIRABA: Diraba setiap bagian tubuh ayam
- Jika dari tampilan umum tampak tertarik maka lanjutkan dengan
memegang dan meraba bagian tubuh ayam. Tujuan utamanya untuk mengecek
kekuatan fisik ayam tersebut yaitu tulang dan otot. Urutannya adalah
meraba lingkaran badan/dada untuk memperkirakan ukuran ayam, meraba
pinggang, tulang ekor, tulang capit kloaka, tulang dada depan dan tulang
dada bawah, tulang pangkal sayap,tulang capit leher, otot paha, batang
kaki/sisik.
- Tangan harus dikencangkan (diremas) untuk meraba ayam tersebut
sehingga ketahuan besar dan kerasnya tulang dan otot. Kekuatan, daya
tahan dan kekebalan terhadap pukulan terletak pada kekuatan tulang, otot
dan kerasnya tubuh secara keseluruhan.
- Bagi pemula perlu membiasakan diri memegang/meremas tiap bagian
tubuh ayam agar terbiasa membedakan ayam yang bertubuh keras atau yang
lembek. Keras dan lembeknya tubuh dan tulang juga berbeda untuk ayam
muda dan ayam dewasa, dan antara ayam belum dan sudah terlatih.
Disamping itu tidak semua bagian ayam harus besar, karena ayam bangkok
yang dicari tidak hanya kokoh dan kuat, tetapi juga harus lincah dan
gesit
DITERAWANG. Melihat detil setiap bagian tubuh ayam untuk diterawang
- Ini adalah yang paling lama karena melihat secara detil setiap
bagian tubuh sambil menerawang atau menduga-duga teknik tarung ayam,
pukulan, kelebihan dan kelemahannya. Disini warna tembus di cek lagi
kesesuaiannya dengan warna mata, warna dada bawah serta warna bulu,
termasuk keseimbangan warna antara kiri dan kanan di paruh dan kaki
serta warna bulu sayap yang seimbang kiri dan kanan.
- Warna tembus menentukan kegigihan (fokus/tidak mendua) dalam
bertarung dengan mental yang lebih baik bertarung sampai mati daripada
lari. Gigih pantang menyerah juga berdasarkan silsilah turunan ayam
(trah). Jika ayam yang tidak jelas silsilahnya maka warna tembus ini
sangat diperhatikan dalam memilih ayam bangkok.
- Bentuk mata, tatapan mata, bentuk muka dan kepala dilihat lagi,
apakah ayam punya mental dan keberanian yang bagus, kepala yang kokoh
tapi lincah, teknik kepala main-atas atau main bawah. Sisik-sisik kaki
dan jari dilihat lagi apakah benar-benar kering atau tidak kering tapi
keras.
- Ada yang memperhatikan detil bentuk sisik tebal atau tipis, mencari
dan menghitung jumlah sisik yang katuranggan seperti cincin ubet, selip
dan belah, dll, dan bahkan ada yang menghitung jumlah sisik di jari
tengah (19-21) untuk memastikan apakah jarinya panjang atau tidak dan
jumlah sisik di jari belakang (6-8).
- Ayam kadang diangkat untuk menduga posisi kaki saat naik melompat,
apakah kedua kaki sama naiknya, menyilang, menyulam atau lurus biasa.
Lalu ayam diturunkan lagi hingga jarinya sebagian menginjak tanah untuk
melihat apakah ayam bisa bertumpu menggunakan tiga jari depannya
(jinjit).
- Masih dibagian kaki juga dilihat posisi tunas taji (rendah mendekat
ke jari belakang), bentuk taji (double atau tidak, kecil atau besar).
Pengamatan terhadap kaki ayam bangkok umumnya relatif lama agar bisa
melihat dan menerawang adanya potensi pukulan kaki atau taji yang
mematikan.
Demian tentang
cara memilih ayam bangkok calon ayam aduan dengan tahapan dilihat, diraba dan diterawang. Semoga bermanfaat terutama bagi pemula.